0

Perbuatan Baik Tidak Pernah Sia-Sia



> Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan.
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada
beberapa orang yang ditemuinya.

Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja
dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada
keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah
memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar
kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah memberikan
uang ke pada seorang penjahat”

Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada
hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera
memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd
seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata “Ya
Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.

Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan
seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang
telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya
raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ” Ya Tuhan aku
telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya
raya”.

Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang
yang “Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada
orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat
baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang
membutuhkan.

Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun
begitu pula dengan “kecerobohan” si dermawan. Uang yg diberikannya
kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini
masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan
sebagai modal usaha.

Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata
menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh
keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa
banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi
orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah.

Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah
menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir,
tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain,
baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa
malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa
berbagi dengan orang lain.


============ ==

*Moral kisah*:

Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap suatu
kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup
ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa
banyak yang bisa kita berikan..



By : Rangga Prayuda
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 comments:

Post a Comment

Back to Top