Kupang (ANTARA) - Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor buruh migran terbesar di dunia, akibat keterbatasan lapangan kerja dan kemiskinan, kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Perempuan Sarinah Nusa Tenggara Timur Lucia Adinda Lebu Raya di Kupang, Selasa.
Berdasarkan laporan "CARAM", sebuah lembaga peneliti AIDS dan Pertumbuhan Penduduk di Asia, kata isteri Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, setidaknya jumlah persentase buruh migran perempuan (BMP) Indonesia merupakan yang terbesar mencapai 80 persen.
"Sebagian besar dari buruh migran perempuan itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan Hongkong," katanya
(sumber: id.news.yahoo.com. Selasa, 31 Agustus 2010 | 20:33 WIB) Baca Selengkapnya