0

Indonesia Pengekspor Buruh Migran Terbesar di Dunia



>

Kupang (ANTARA) - Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor buruh migran terbesar di dunia, akibat keterbatasan lapangan kerja dan kemiskinan, kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Perempuan Sarinah Nusa Tenggara Timur Lucia Adinda Lebu Raya di Kupang, Selasa.
Berdasarkan laporan "CARAM", sebuah lembaga peneliti AIDS dan Pertumbuhan Penduduk di Asia, kata isteri Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, setidaknya jumlah persentase buruh migran perempuan (BMP) Indonesia merupakan yang terbesar mencapai 80 persen.
"Sebagian besar dari buruh migran perempuan itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan Hongkong," katanya

(sumber: id.news.yahoo.com. Selasa, 31 Agustus 2010 | 20:33 WIB) Baca Selengkapnya

Indonesia mendapat predikat sebagai pengekspor buruh migran terbesar dunia seharusnya bukanlah hal yang patut dibanggakan. Karena ditilik dari segi manapun hal tersebut tidak mendatang keuntungan bagi tenaga kerja maupun Indonesia sendiri. Mengapa Indonesia bisa mendapat predikat tersebut?

Pertama, karena minimnya lapangan kerja di Indonesia. Bisa kita lihat berapa banyak orang yang menjadi pengangguran, baik yang memiliki ijazah sarjana maupun yang tidak. Persaingan yang ada sekarang ini semakin ketat karena perusahaan yang merekrut tenaga kerja memiliki syarat yang cukup tinggi, sehingga para pengganguran yang sedang mencari pekerjaan tersebut harus mempunyai skill lebih dibandingkan yang lain.

Kedua, walaupun sebagian dari para pengangguran tersebut telah mengecap pendidikan sampai ke bangku kuliah, namun sebagian besarnya bahkan belum pernah mengecap pendidikan sama sekali, yang tertinggi pun hanya memegang ijazah SMA. Karenanya, para tenaga kerja yang dikirim keluar negeri tersebut sangat terbatas pendidikan dan keterampilannya. Dan sebagian besar dari para TKI yang dikirim ada wanita. Maka dari itu, para TKW tersebut harus bekerja di sektor rumah tangga, buruh pabrik, buruh bangunan, penjaga toko, dan sebagainya.

Selain itu, tuntuan ekonomi keluarga miskin yang semakin menekan membuat para TKW ini rela bekerja di luar negeri walaupun sering mengalami siksaan fisik dan penganiyaan, bahkan pelecehan yang tidak sedikit. Demi menghidupi keluarga, jalan apapun rela untuk ditempuh.

Semoga angka kemiskinan di negara kita ini bisa semakin menurun setiap tahunnya, sehingga para TKI tidak perlu lagi bekerja di luar negeri. Para TKI bisa pulang ke Indonesia untuk menekuni pekerjaan yang lebih baik, atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan begitu lapangan pekerjaan di Indonesia bisa semakin banyak dan bisa membantu menurunkan angka kemiskinan.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 comments:

Post a Comment

Back to Top